1. Communication with other science
teacher
One of the most
valuable source of information and inspiration for beginning science teachers
is the experienced teacher. Experienced teachers can be quite helpful in
selecting objectives, method, and material, and in brainstorming problems that
the beginning teacher has encountered in the classroom.
Often teacher who are
not in the field of science can help science teacher see the relationships of
science to other disciplines. These contacts serve to better coordinate the
various offerings included in the school curriculum
Science teacher should
not restrict their professional contact to teacher within their own school;
they should interact with teacher in other school in their district and other
school district through visitation, conference, or special meeting.
Salah satu sumber yang paling berharga dari informasi dan inspirasi untuk guru sains mudai adalah guru yang berpengalaman. Guru yang berpengalaman bisa sangat membantu dalam memilih tujuan, metode, dan material, dan dalam masalah curah pendapat guru muda menghadapi kelas..Seringkali guru yang tidak dalam bidang iIPA dapat membantu guru melihat hubungan ilmu pengetahuan dengan disiplin ilmu lainnya. Kontak ini berfungsi untuk lebih mengkoordinasikan berbagai macam hal dimasukkan ke dalam kurikulum sekolahGuru IPA tidak harus membatasi kontak profesional mereka untuk guru di sekolah mereka sendiri, mereka harus berinteraksi dengan guru di sekolah lain di kabupaten dan distrik sekolah lain melalui kunjungan, konferensi, atau pertemuan khusus.
2. Travel
Science teacher can use
travel to gather much information, experience, and material that will help them
improve their teaching. Tourist bureaus, chamber of commerce, and travel
agencies can provide information and literature about the places to be visited.
Visits within the United States provide great opportunities to collect plant
and animal specimen for biology teaching. Visits to museums give teachers many
new ideas concerning exhibits and collections. Visit to local industries and
place of geological importance and general scientific interest can be enhanced
by taking photographs, obtaining samples, and collecting descriptive
literature.
Guru IPA dapat menggunakan perjalanan untuk mengumpulkan banyak informasi, pengalaman, dan bahan yang akan membantu mereka meningkatkan cara mengajar mereka. Turis biro, kamar dagang, dan agen perjalanan dapat memberikan informasi dan literatur tentang tempat yang akan dikunjungi. Kunjungan di Amerika Serikat memberikan peluang besar untuk mengumpulkan spesimen tumbuhan dan hewan untuk mengajar biologi. Kunjungan ke museum memberikan ide-ide baru guru banyak tentang pameran dan koleksi. Kunjungan ke industri lokal dan tempat penting geologi dan kepentingan ilmiah umum dapat ditingkatkan dengan mengambil foto, mendapatkan sampel, dan mengumpulkan literatur deskriptif.
3. Summer employment
Science teacher can
contribute to their professional growth through science related summer
employment. Such job enable teachers to gain information concerning the
application of science in industry. Employment in laboratories for examples,
can be fruitful in the development of skills and understandings of research
method for use in science instruction.
Science department in
colleges and universities often offer opportunities for science teachers to
work as research assistants during the summer months. Working with university
professor involved in research will help further develop a science teacher’s
laboratory and research skill.
Guru IPA dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan profesional mereka melalui pekerjaan musim panas yang berkaitan denagn ilmu mereka. Pekerjaan tersebut memungkinkan guru untuk memperoleh informasi tentang penerapan ilmu pengetahuan dalam industri. Pekerjaan di laboratorium untuk contoh, bisa berbuah dalam pengembangan keterampilan dan pemahaman tentang metode penelitian untuk digunakan dalam instruksi ilmu pengetahuan.Departemen ilmu di perguruan tinggi dan universitas sering menawarkan peluang bagi guru sains untuk bekerja sebagai asisten peneliti selama bulan-bulan musim panas. Bekerja dengan profesor universitas yang terlibat dalam penelitian akan membantu mengembangkan laboratorium seorang guru ilmu pengetahuan dan keterampilan penelitian.
4. Hobbies
Teacher can enrich
their science courses by having hobbies related to their teaching areas. For
example, some science teachers are ardent entomologists or ornithologists.
Guru dapat memperkaya kursus ilmu mereka dengan memiliki hobi yang berhubungan dengan bidang pengajaran mereka. Sebagai contoh, beberapa guru sains adalah ahli entomologi bersemangat atau Ahli Ornitologi.
5. Research
Some science teachers
have excellent in-depth knowledge in a science area, which qualifies them to do
research. Students who know that teachers are actively engaged in a research
project may be stimulated to work on project of their own. If teachers report
their findings to the students, they may discover that many of them will become
interested in participating in the research project.
High school teacher who
publish their research in recognized journals receive recognition from their
colleagues as well as their students. These teachers are often regarded as
specialists and authorities in their science area. Members of the community
will also recognize them as outstanding teachers and scientists. They are
recognized as the teachers under whom parents would like their children to
study.
Beberapa guru ilmu pengetahuan telah denagn sangat baik mendalami pengetahuan dalam bidang ilmu pengetahuan, yang memenuhi syarat mereka untuk melakukan penelitian. Siswa yang tahu bahwa guru secara aktif terlibat dalam proyek penelitian dapat dirangsang untuk bekerja pada proyek mereka sendiri. Jika guru melaporkan temuan mereka kepada siswa, mungkin banyak dari mereka akan menjadi tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek penelitian.Guru sekolah tinggi yang mempublikasikan penelitian mereka di jurnal yang diakui menerima pengakuan dari rekan-rekan mereka serta siswa mereka. Guru-guru yang sering dianggap sebagai spesialis dan pihak berwenang di bidang ilmu mereka. Anggota masyarakat juga akan mengenali mereka sebagai guru yang outstanding dan ilmuwan. Mereka diakui sebagai guru-guru di bawah siapa orang tua ingin anak-anak mereka untuk belajar.
6. Leaves on absence
Science teacher should
take advantage of leaves of absence or sabbatical leaves if these options are
available to them. The teacher can use such extended leaves to update his
science teaching methods and science content, or to work with a practicing
scientist at a university on a research project, obtain an advanced degree to
fulfill certification requirements, or acquire a background in a science area
with which the teacher has had no previous experience.
Guru IPA harus mengambil keuntungan dari adanya cuti panjang jika pilihan ini tersedia bagi mereka. Guru dapat menggunakan libur panjang seperti untuk memperbarui metode ilmu mengajar dan konten ilmu pengetahuan, atau untuk bekerja dengan seorang ilmuwan berlatih di sebuah universitas pada sebuah proyek penelitian, memperoleh gelar yang lebih tinggi untuk memenuhi persyaratan sertifikasi, atau memperoleh latar belakang dalam bidang ilmu dengan yang guru telah tidak memiliki pengalaman sebelumnya.
7. Keeping up to date through reading
Teacher should devote
time each week to reading for professional growth and development. Science
teacher need to have a professional library of science education journals and
books on science teaching method and content available to them. Books on the
history philosophy of science and books that contain collections of
demonstration and laboratory activities and other types of science activities
can be very useful when planning units and courses of study. Curriculum
materials including unit plans, courses of study, and syllabi prepared by state
and local education departments and other science teachers should be collected
for the professional library for future reference. Professional science
education journals that are read on a regular basis can keep teachers up to
date on recent development on science teaching methods as well as provide
suggestions for teaching activities. Articles in these journals are usually
written by classroom science teachers and include many activities and suggestions
for teaching science that have been tried in actual classroom.
College textbooks are
also excellent sources of information to help enrich the science background of
the teacher. College science textbook are revised periodically to keep the
information current.
Guru harus meluangkan waktu setiap minggu untuk membaca untuk pertumbuhan profesional dan pembangunan. Guru IPA perlu memiliki perpustakaan profesional jurnal pendidikan sains dan buku tentang metode ilmu pengajaran dan konten yang tersedia bagi mereka. Buku-buku tentang filsafat sejarah ilmu pengetahuan dan buku yang berisi koleksi demonstrasi dan kegiatan laboratorium dan jenis-jenis kegiatan ilmu pengetahuan bisa sangat berguna ketika merencanakan unit dan program studi. Kurikulum bahan termasuk rencana unit, program studi, dan silabus yang disiapkan oleh departemen pendidikan negara bagian dan lokal dan guru ilmu pengetahuan lainnya harus dikumpulkan untuk perpustakaan profesional untuk referensi di masa mendatang. Jurnal ilmu pendidikan profesional yang dibaca secara teratur dapat menjaga guru up to date pada perkembangan baru pada metode pengajaran ilmu serta memberikan saran untuk kegiatan mengajar. Buku teks perguruan tinggi juga merupakan sumber informasi yang bagus untuk membantu memperkaya latar belakang ilmu guru. Perguruan tinggi ilmu pengetahuan buku teks direvisi secara berkala untuk menjaga informasi arus.
***
EVALUATING
TEACHER PERFORMANCE IN THE CLASSROOM
Continuous evaluation of teacher’s classroom performance is essential
for professional growth. The evaluation should consider teacher’s performance
in light of the goals they have set for themselves and the goals and
instructional objectives that have been identified for a course of study.
Evaluasi yang terus menerus atau berkesinambungan kinerja (performance) guru di dalam kelas sangat penting untuk pertumbuhan profesional (meningkatkan keprofesionalan). Evaluasi harus mempertimbangkan kinerja guru sehubungan dengan tujuan yang telah mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri dan tujuan serta sasaran pembelajaran yang telah ditentukan untuk suatu program studi.
Videotaping a science lesson is the
simplest and most direct way to determine what is actually taking place in the
classroom. Teacher can then assess their performance by viewing these tapes and
asking themselves a number of question such as, “How much of the class time do
I dominate?”. ”Do I interact with all student?”. ”How do I react to an
unexpected question or answer?” “How do I respond to an incorrect answer from
students?” “At what cognitive level is my lesson presented?” “Are my question
thought-provoking?” “Do the answer to my question indicate that the student are
thinking?” “How much original thinking is done by the students?” These and
other questions can be answer by analizing a videotape recording subjectively.
Rekaman video pembelajaran sains adalah cara paling sederhana dan paing cocok untuk menentukan apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas. Guru kemudian dapat menilai kinerja mereka dengan rekaman tersebut dan bertanya pada diri mereka sendiri beberapa pertanyaan seperti “Berapa banyak waktu di dalam kelas yang saya dominasi?” “Apakah saya berinteraksi dengan semua siswa?” “Bagaimana saya berinteraksi (menanggapi) pertanyaan atau jawaban yang tidak terduga?” “ Bagaimana saya menanggapi jawaban yang salah dari siswa?” “Pada tingkat kognitif manakah presentasi materi saya?” “Apakah pertanyaan saya merangsang pikiran?” “Apakah jawaban dari pertanyaan saya menunjukkan bahwa siswa berpikir?” “Berapa banyak pemikiran asli yang dihasilkan oleh siswa?” Pertanyaan tersebut dan pertanyaan lainnya dapat memberi jawaban dengan menganalisis rekaman video tersebut secara subyektif.
Who should analyze such recording?
Self analysis of the tape may not the best way of obtaining information,
because a teacher may overlook certain behavior that, if pointed out and
changed, would improve teaching performance. Using other teachers to evaluate
teaching performance will solicit feedback from a different perspective. This
type of feedback can very often give rise to constructive criticism and
sugestions, which may help improve instruction. In short, the analysis of
videotapes made by one’s peers may point out important observations that might
otherwise have gone unnoticed.
Siapa yang harus menganalisis rekaman tersebut? Analisis diri sendiri dari rekaman video mungkin bukan cara yang terbaik untuk memperoleh informasi, karena guru seharusnya mengetahui kebiasaan itu, jika nampak dan berubah dapat meningkatkan kinerja guru. Menggunakan guru lain untuk mengevaluasi kinerja mengajar akan menghasilkan umpan balik dari sudut pandang yang berbeda. Jenis umpan balik sangat sering menimbulkan kritik konstruktif dan saran, yang dapat membantu meningkatkan pengajaran. Singkatnya, analisis rekaman video yang dibuat oleh seseorang mungkin menghilangkan banyak hal tanpa disadari (subyektif).
Suggestion offered up to this point
for analysis of classroom behavior contain little or no structure and therefore
can give only a general subjective feeling about teacher performance in the
classroom.
Saran yang diberikan sampai saat ini untuk analisis perilaku di dalam kelas berisi atau memuat sedikit atau tidak sama sekali struktur dan karena itu dapat memberikan hasil umum yang subyektif tentang kinerja guru di dalam kelas.
Another way of obtaining information
about teacher performance in a classroom is by asking student in a class to
complete a questionnaire. The questionnaire is usually prepare by a teacher, a
committee of teachers, or a committee of teachers and administrators. Typical
questionnaires contain statements that are positively stated and associated
with a scale (from one to five ), which is used to rate the teacher’s skill,
performance, or personality traits. The students in the class are asked to
complete the questionnaire with the assurance that their grades will not be
affected by the results obtained. Students who complete the questionnaire are
asked to remain anonymous. A sample questionare of this type are :
1.
The
teacher is interest in students
2.
The
teachers knows the subject matter well
3.
The teacher
is enthusiastic about the subject
4.
The
teacher uses several type of activities during a class period
5.
The
teacher often uses films, slide, and filmstrips with science lesson,etc
Cara lain untuk memperoleh informasi tentang kinerja guru di dalam kelas adalah dengan meminta siswa untuk menyelesaikan kuesioner. Kuesioner biasanya telah dipersiapkan oleh guru, komite, atau komite dan penilik. Kuesioner biasanya berisi pernyataan positif dan terkait dengan skala (dari satu sampai lima) yang digunakan untuk menilai ketrampilan guru,kinerja, watak personal. Para siswa di kelas diminta untuk menyelesaikan kuesioner dengan jaminan bahwa nilai mereka tidak akan terpengaruhi oleh hasil yang diperoleh. Siswa yang mengisi kuesioner diminta untuk tidak menuliskan identitas (anonim).Contoh kuesioner untuk tipe ini adalah :1. Guru tersebut tertarik pada siswa2. Guru menguasai materi pelajaran dengan baik3. Guru antusias terhadap topik pembicaraan4. Guru menggunakan berbagai macam tipe kegiatan selama jam pelajaran5. Guru sering menggunakan film, slide, filmstrips yang sarat ilmu
An instrument called the “Teacher Credibility
Questionnaire (TCQ)” (House & Lapan, 1978) is available and can be given to
a class to determine a teacher’s credibility. The result of the questionnaire
can be compares with the data scores of 68 teachers whose students filled out
the questionnaire. The questionnaire is very useful as a basis for discussion
with students, supervisors, and other teachers.
Sebuah instrumen yang bernama “Teacher Credibillity questionnaire (TCQ) “ (House &Lapan, 1978) telah tersedia dan dapat diberikan pada sebuah kelas untuk mengetahui kredibilitas seorang guru. Hasil dari kuesioner dapat dibandingkan dengan nilai data dari 68 guru yang muridnya sudah megisi kuesioner. Kuesioner tersebut sangat berguna sebagai dasar untuk diskusi dengan murid, penilik, dan guru lain.
Included in the National Teachers Association
publications “Guidelines for
self-asessment of High School Science Programs and Guidelines for
Self-asessment of Middle/Junior High School Science Program” (NSTA, 1989a,
1989b), are modules that can assist in the evaluation of science teachers. Each
set, that is the set for high school science program and the set for
middle/junior high school science programs, contain questionnaires that can be
used in he evaluation of science teachers. Module 3 of each series, entitled Science Student-Teacher interaction in Our
School, can be used to asses the interpersonal relationship between teacher
and students. Parts are devoted to quality of student teacher relationships and
teacher-student perception of teaching practices. They are both excellent
instruments that can be used by the teacher and students to assess teacher
quality and affectiveness. The instrument can be modified or used as guides to
construct new questionnaires to meet each teacher’s situation.
Di dalam Publikasi Persatuan Guru Nasional “Guidlines for Self-assessment of High School Science Program (NSTA, 1989a, 1989b), adalah modul yang dapat membantu dalam mengevaluasi guru sains. Setiap set, yaitu set untuk SMA jurusan IPA dan set untuk SMP jurusan IPA berisi kuesioner yang dapat digunakan untuk mengevaluasi guru IPA. Modul 3 dari setiap seri, yang berjudul Science Student-Teacher interaction in Our Schooldapat digunakan untuk menilai hubungan interpersonal antara guru dan murid. Bagian sudah disesuaikan pada kualitas hubungan guru dan murid dan persepsi guru-murid dalam praktek mengajar. Keduanya merupakan instrumen bagus yang dapat digunakan oleh guru dan murid untuk menilai kualitas dan efektivitas. Instrumen ini dapat dimodifikasi atau digunakan sebagai panduan membuat kuesioner baru untuk memenuhi setiap situasi guru.
Module 2 in the high school series, entilted Our school’s Science Teacher,is designed
to evaluate (1) the teacher’s science background and general education, (2) the
teacher’s professional education background, (3) the teacher’s professional
activities and development, (4) the teacher’s contributions to the profession,
(5) the teacher’s attitudes, (6) student and teacher perceptions of teacher
professionalism, and (7) teacher recruitment and selection policies.
Modul 2 pada seri untuk SMA, yang berjudul Our school’s Science Teacher, di desain untuk mengevaluasi (1) latar belakang pendidikan guru dan ilmu umum, (2) latar belakang pendidikan profesional guru, (3) kegiatan profesional guru dan pengembangan, (4) kontribusi guru terhadap profesi, (5) sikap guru, (6) persepsi siswa dan guru tentang guru profesional, (7) rekruitmen guru dan kebijakan seleksi.
Module 2 of the middle/junior high school
series, also entilted Our school’s
science teachers, is designed to asses (1) the teachers science background
and general education, (2) the teacher’s professional education background, (3)
the teacher’s professional activities and development, (4) the teacher’s
contributions to the profession, (5) the teacher’s attitudes, (6) teacher
recruitment and selection policies, and (7) school and community relation, as
well as community involvement in the school program. This questionnaire also
can be modified or use as is.
Modul 2 pada seri untuk SMP, yang berjudul Our school’s Science Teacher, di desain untuk mengevaluasi (1) latar belakang pendidikan guru dan ilmu umum, (2) latar belakang pendidikan profesional guru, (3) kegiatan profesional guru dan pengembangan, (4) kontribusi guru terhadap profesi, (5) sikap guru, (6) persepsi siswa dan guru tentang guru profesional, (7) rekruitmen guru dan kebijakan seleksi, dan (7) hubungan sekolah dan masyarakat, serta keterlibatan masyarakat salam program sekolah. Kuesioner ini juga dapat di modifikasi.
Information and feedback obtained through
questionnaires, either teacher-made or published, that are not standardized can
be the basis for discussion with other students, other science teacher, and
administrators. The teacher can also make a self analysis of performance by
examining the results of the questionnaire
Informasi dan umpan balik yang diperoleh melalui kuesioner, baik guru-dibuat atau diterbitkan, yang tidak standar dapat menjadi dasar untuk diskusi dengan siswa lain, guru sains lain, dan penilik. Guru juga dapat membuat analisis kinerja diri dengan memeriksa hasil kuesioner tersebut.
It is essential that teacher make periodic
assessments of their own performance in the classroom. This is certainly one
way to obtain feedback to help improve instruction and evaluate performance
based on instructional goals and objectives.
Ini penting dilakukan secara periodik (guru membuat penilaian kinerja mereka di dalam kelas). Hal ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan umpan balik yang nantinya dapat digunakan dalam membantu meningkatkan kemampuan dan untuk mengevaluasi performans berdasarkan tujuan pembelajaran.
(op/bb)
No comments:
Post a Comment